Palembang UKN
Dengan slogan Ekonomi hijau yang belum banyak dikenal masyarakat ini, ternyata didalamnya sarat dengan kepentingan mengangkat ekonomi rakyat kecil. Peruntukannya sangat gamblang dan jelas, betul-betul untuk masyarakat miskin esktrim yang akan diangkat menjadi pelaku usaha perkebunan milik rakyat sendiri, peternakan mandiri. Hal itu tertuang dalam visi misi ibu Holda. Jika Holda menjadi Gubernur Sumsel tahun 2024 Holda hanya butuh waktu 4 tahun saja untuk mengangkat ekonomi rakyat yang sekarat menjadi rakyat yang bermartabat, dari yang tergilas menjadi yang berkelas. Jangan pernah bilang kalau saat ini para petani sudah sejahtera, faktanya saat ini hampir semua rakyat menderita. Hal ini dapat dilihat dari data statistik Sumatera Selatan masuk katagori 10 Provinsi termiskin di Indonesia.
Tak terbayang oleh kita selama ini, dengan sumberdaya alam yang berlimpah ruah jika di kelola dengan baik dan benar maka bukan hanya isapan jempol rakyat akan sejahtera. Sekarang hadir Perempuan cerdas berintegritas, yang akan merubah Sumatera Selatan dari 10 prpopinsi termiskin di Indonesia akan menjadi 10 propinsi terkaya di Indonesia. Sosok Holda Perempuan dari anak orang biasa biasa saja, sehingga mengerti dan paham akan penderitaan dan keluhan rakyat. Karena tumbuh dan besar dari rakyat jelata, maka tekadnya akan menjadi nyata. Berikan kesempatan untuk Holda memimpin Sumatera Selatan hanya dalam masa satu periode kepemimpinan saja maka dengan prpgram kerjanya rakyat akan sejahtera.
Inilah
program program yang selama ini di tunggu oleh rakyat yaitu :
1. Peningkatan ekonomi rakyat
melalui pemberian sertifikat tanah lahan perkebunan gratis, lahan tidur yang
dimiliki oleh rakyat akan di inventarisir oleh pemerintahn desa dan BPD akan
dibuatkan legalitas kepemilikannya dalan bentuk sertifikat gratis.
2. Rakyat yang sudah di buatkan
sertifikat tanah secara gratis, akan diberikan bantuan pembukaan lahan untuk
perkebunan. Perkebunan tersebut bisa
untuk perkebunan kelapa sawit, perkebunan kopi, perkebunan holtikultura sayuran
dan buah buahan, dan termasuk percetakan sawah baru, serta kolam
perikanan, tentunya di sesuaikan
tofografi daerah masing masing.
3. Pembukaan lahan untuk ladang. Adanya
larangan pembakaran hutan oleh pemerintah, menjadi momok mematikan hasrat untuk
berlebun, sementara 80 persen penduduk
hidup dalam usaha pertanian dan perkebunan rakyat. Rakyat menemui kendala,
namun dalam program ini, HOLDA memberikan trobosan jalan keluar,
bahwa kayu yang di tebang jangan dibakar tapi akan di beli oleh
perusahaan milik swasta ataupun daerah untuk bahan baku pembuatan woodpelet dan
woodchip, sebagai bahan bakar pembangkit listrik yang di blanding dangan batu
bara. Ini sudah ada pasarnya, bahkan permintaanya sangat tinggi di Indonesia,
bahkan di luar negeri.
4. Pemberian bibit gratis sesuai
luasan lahan dan kebutuhan masing petani, Sawit, Kopi, Karet dan tanaman buah
buahan lainya, disesuaikan dengan kebutuhan petani masing masing.
5. Pemberian bantuan pupuk gratis
sampai masa panen atau tanaman menghasilkan.
6. Pendampingan gratis oleh
petugas Penyuluh Pertanian Lapangan yang bersertifikasi dan berpengalaman.
7. Pendirian Pabrik kelapa Sawit
mini sebagai Badan Usaha Milik Desa. yang akan membeli hasil kebun sawit
Rakyat, yang selama ini untuk tandan di
bawah tiga kilo gram PKS besar tidak menerima itu, termasuk brondol buah sawit
bahkan buah yang layu tetap akan di beli, karena PKS mini bukan untuk membuat
minyak goreng tapi akan di jadilan asam tinggi, yang perenutkannya adalah pembuatan biodesel.
8. Menciptakan Pengusaha di bidang
peternakan, sapi, kambing, ayam, ikan
dan lain lain dengan meningkatkan anggaran di Dinas yang mengelola program
tersebut untuk pemberian bantuan peternakan gratis.
9. Peningkatan kesejahteraan Anggota Badan Perwakilan Desa (BPD) dengan cari peningkatan peran dan Fungsinya yang
0 komentar:
Post a Comment