Empat Lawang UKN
Belakangan
ini, popularitas tanaman porang semakin menanjak setelah mulai banyak yang
mengetahui manfaat serta harga jual yang tinggi di pasar ekspor. Tanaman porang dengan nama marga
Amorphophallus adalah jenis tanaman yang masuk dalam klasifikasi umbi-umbian.
Bentuk pohon porang berupa batang tunggal dan semu yang diameternya antara 5 mm
hingga 50 mm. Singkatnya, porang yang merupakan penghasil umbi ini berguna
sebagai bahan makanan, bahan obat, dan bahan baku industri. Kandungan paling
terkenal dari tanaman porang adalah glukomanan yang berada di bagian umbi.
Glukomanan berbentuk seperti tepung yang merupakan serat alami dan mudah
dilarutkan dengan air.
Menurut
Bapak Sahlan Sayuti petani porang yang juga menjadi Ketua DPC P3N (Perkumpulan
Petani Penggiat Porang) Kabupaten Empat Lawang, dirinya tertarik
melakukan budidaya tanaman porang. karena, harga porang iris kering yang terus
melonjak dari tahun ke tahun, kondisi tanah di kabupaten empat lawang ini
sangat cocok, serta tanaman porang ini dapat di tanam tumpang sari dengan tanaman
yang lain seperti, kopi, sawit, durian dan lainnya. Untuk itu beliau menghimbu
kepada anggota P3N khususnya serta masyarakat empat lawang umumnya agar jangan
takut membudi dayakan tanaman porang ini. Kalau masalah harga dan pemasaran, di
empat lawang ini sudah berdiri organisasi porang, sehingga akan mudah bagi kita
untuk memasarkan dan mendapatkan informasi yang terbaru dengan organisasi ini.
Ujar syahlan sayuti di rumahnya talang gunung kelurahan jaya loka kecamatan
tebing tinggi kabupaten empat lawang.
Lebih lanjut, Sahlan, Ketua DPC P3N Empt Lawang mengatakan bahwa, saat ini budi daya porangnya sudah masuk musim tanam ketiga. “ Alhamdulillah, saat ini tanaman porang kami sudah masuk masim tanam ketiga. Satu kali musim tanam membutuhkan waktu 7 hingga 8 bulan. Pada musim tanam yang pertama dengan umbi katak super, kami sudah bisa panen umbi berkisar 1,5 – 1,9 Kg/ pohon porang. Kemudian, umbi porang hasil panen tersebut kami tanamkan lagi untuk masa 7-8 bulan dan hasilnya berkisar, 2,5 s/d 3 Kg per pohon. Nah umbi yang 2,5 s/d 3 Kg per pohon ini akan kami tanamkan lagi untuk mencapai hasil umbi yang maksimal berkisar 7 s/d 9 kg per pohon. Kalau sudah tembus angka 7 s/d 9 kg per pohon beberapa bulan kedepan, maka kami sudah siap untuk menjualnya. “ ujar sahlan.
“ Masalah pemasaran, gampan, karena kami sudah kerja sama dengan perusahaan di pulau jawa. Berapapun hasilnya, mereka siap tamping dengan harga sesuai yang telah kita sepakati. Selain, kerja sama tersebut, komunitas Porang yang tergabung dalam Perkumpulan Petani Penggiat Porang Indonesia, saat ini sudah mulai menjajaki buyer porang di Luar Negeri seperti di Jepang, Korea, Cina dll. Jadi jangan takut untuk membudidayakan porang di lahan kita.” Ujar Sahlan mengakhiri (TIM)
0 komentar:
Post a Comment