Empat
Lawang UKN.
Sampah
adalah limbah yang dihasilkan baik rumah tangga maupun pabrik. Di kota besar,
sampah menimbulkan masalah lingkungan bila tidak ditangani secara baik. Dari
jenisnya, sampah dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu
sampah organi dan sampah anorganik. Sampah organic adalah sampah yang mudah terurai di dalam tanah contohnya sampah yang berbahan kertas, sampah
dari sisa-sisa makanan dan lain-lain. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang berbahan plastic dan membutuhkan waktu ratusan tahun agar dapat terurai di dalam tanah.
sampah organi dan sampah anorganik. Sampah organic adalah sampah yang mudah terurai di dalam tanah contohnya sampah yang berbahan kertas, sampah
dari sisa-sisa makanan dan lain-lain. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang berbahan plastic dan membutuhkan waktu ratusan tahun agar dapat terurai di dalam tanah.
BACA JUGA :
3. Beberapa Kepala Desa di Kikim Baratpertanyakan keterlambatan Pencairan Dana Desa tahap I tahun 2020
Di
Kabupaten Empat Lawang, sampah anorganik ini diolah oleh Sahlan Sayuti, seorang
warga lingkungan Talang Gunung Kelurahan Jaya Loka Kecamatan Tebing Tinggi Kab.
Empat Lawang Sumatera Selatan, menjadi
bahan bakar minyak (BBM) sejenis solar, minyak tanah dan bensin. Dengan
peralatan yang seadanya, beliau sudah berhasil mengolah sampah plastic menjadi
bahan bakar minyak untuk keperluan sendiri. Hal ini terungkap ketika awak media
berkunjung ke rumahnya di Talang Gunung. “ baru satu minggu ini saya berhasil
mengolah sampah plastic menjadi bahan bakar minyak dengan peralatan dari drum
yang saya rancang sendiri. Hasilnya dapat kita lihat sendiri. Ada BBM sejenis
Solar, Minyak Tanah dan ada yang sejenis bensin” Ujar Sahlan sambil menunjukan
botol yang berisin BBM yang sedang menetas dari peralatan tersebut pada Kamis
(28/05/2020) sekitar pukul 14.30 wib di belakang rumahnya.
Lebih
lanjut Sahlan menjelaskan bahwa untuk 10 kg sampah plastic bersih, akan
menghasilkan BBM sejenis solar, minyak tanah dan bensin sebanyak 6 liter. “ 10
Kg sampah plastic bersih ini akan menghasilkan bbm sebanyak 6 liter. Dengan
proses penyulingan selama 5 – 6 jam. Selain itu, sisa sampah yang sudah suling
akan berubah menjadi arang dan dapat kita gunakan sebagai pupuk organic. Jadi
proses penguraian sampah plastic yang lama tersebut dapat kita percepat hingga
5-6 jam saja dan hasilnya dapat menjadi pupuk” ujarnya sambil menunjukan sisa
sampah plastic yang sudah di suling kepada awak media.
Diakui oleh Sahlan, proses
penyulingan ini belum efisien karena peralatan yang digunakan masih sangat
sederhana. “ Penyulingan ini masih
dirasa belum efisien karena peralatan kita masih sederhana sekali. Dalam
minggu-minggu kedepan ini kita masih berusaha mencari cara agar peralatan kita
dapat lebih efisien dan ekonomis dengan
cara melakukan berbagai percobaan lagi. Tapi Alhamdulillah, dengan peralatan ini kita
sudah berhasil memproduksi BBM untuk keperluan sendiri dan belum diperjual belikan
ke masyarakat umum. “ Ujarnya. “
Kedepan, saya berharap pemerintah kabupaten empat lawang dapat mengapresiasi
dan memberikan dukungan atas proses pembuatan bbm ini sehingga selain kita
dapat mengatasi persoalan sampah, kita juga dapat memproduski BBM dan pupuk
untuk keperluan petani” harapnya mengakhiri. (TIM)
0 komentar:
Post a Comment