Friday, May 29, 2020

Warga Empat Lawang berhasil mengolah sampah anorganik menjadi BBM sejenis Solar, Minyak Tanah dan Bensin

Empat Lawang UKN.
Sampah adalah limbah yang dihasilkan baik rumah tangga maupun pabrik. Di kota besar, sampah menimbulkan masalah lingkungan bila tidak ditangani secara baik. Dari jenisnya, sampah dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu
sampah organi dan sampah anorganik. Sampah organic adalah sampah yang mudah terurai di dalam tanah contohnya sampah yang berbahan kertas, sampah
dari sisa-sisa makanan dan lain-lain. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang berbahan plastic  dan membutuhkan waktu ratusan tahun agar dapat terurai di dalam tanah.
BACA JUGA :
Di Kabupaten Empat Lawang, sampah anorganik ini diolah oleh Sahlan Sayuti, seorang warga lingkungan Talang Gunung Kelurahan Jaya Loka Kecamatan Tebing Tinggi Kab. Empat Lawang Sumatera Selatan,  menjadi bahan bakar minyak (BBM) sejenis solar, minyak tanah dan bensin. Dengan peralatan yang seadanya, beliau sudah berhasil mengolah sampah plastic menjadi bahan bakar minyak untuk keperluan sendiri. Hal ini terungkap ketika awak media berkunjung ke rumahnya di Talang Gunung. “ baru satu minggu ini saya berhasil mengolah sampah plastic menjadi bahan bakar minyak dengan peralatan dari drum yang saya rancang sendiri. Hasilnya dapat kita lihat sendiri. Ada BBM sejenis Solar, Minyak Tanah dan ada yang sejenis bensin” Ujar Sahlan sambil menunjukan botol yang berisin BBM yang sedang menetas dari peralatan tersebut pada Kamis (28/05/2020) sekitar pukul 14.30 wib di belakang rumahnya.
Lebih lanjut Sahlan menjelaskan bahwa untuk 10 kg sampah plastic bersih, akan menghasilkan BBM sejenis solar, minyak tanah dan bensin sebanyak 6 liter. “ 10 Kg sampah plastic bersih ini akan menghasilkan bbm sebanyak 6 liter. Dengan proses penyulingan selama 5 – 6 jam. Selain itu, sisa sampah yang sudah suling akan berubah menjadi arang dan dapat kita gunakan sebagai pupuk organic. Jadi proses penguraian sampah plastic yang lama tersebut dapat kita percepat hingga 5-6 jam saja dan hasilnya dapat menjadi pupuk” ujarnya sambil menunjukan sisa sampah plastic yang sudah di suling kepada awak media.
Diakui oleh Sahlan, proses penyulingan ini belum efisien karena peralatan yang digunakan masih sangat sederhana.  “ Penyulingan ini masih dirasa belum efisien karena peralatan kita masih sederhana sekali. Dalam minggu-minggu kedepan ini kita masih berusaha mencari cara agar peralatan kita dapat lebih efisien  dan ekonomis dengan cara melakukan berbagai percobaan lagi.  Tapi Alhamdulillah, dengan peralatan ini kita sudah berhasil memproduksi BBM untuk keperluan sendiri dan belum diperjual belikan ke masyarakat umum. “ Ujarnya.  “ Kedepan, saya berharap pemerintah kabupaten empat lawang dapat mengapresiasi dan memberikan dukungan atas proses pembuatan bbm ini sehingga selain kita dapat mengatasi persoalan sampah, kita juga dapat memproduski BBM dan pupuk untuk keperluan petani” harapnya mengakhiri. (TIM)




Share:

0 komentar:

Featured Post

Penajaman Visi Misi Calon Bupat-Wakil Bupati Jelang Pilkada Serentak 2024 digelar oleh KPUD Empat Lawang

SMAN 3 TEBING TINGGI

Cari di web ini

Tag