Koq,
Basmallah ?
Mengapa tidak langsung saja “Bismillahirrahmanirrahim” ?
Akhir-akhir ini
sering kita mendengar pembawa cara dalam sebuah acara
mengajak hadirin, audien untuk membuka acara resmi dengan ucapan “ mari kita mengucapkan Basmallah “ dan dibalas dengan oleh hadirin dengan mengucapkan “Bismillahirrahmanirrahim”. Dan acara selanjutnya pun di mulai. Dahulu para pembawa acara yang sering penulis dengar, mereka tidak meminta hadirin, audien untuk mengucapkan basmallah, tetapi langsung kepada mengucapkan “Bismillahirrahmanirrahim”
mengajak hadirin, audien untuk membuka acara resmi dengan ucapan “ mari kita mengucapkan Basmallah “ dan dibalas dengan oleh hadirin dengan mengucapkan “Bismillahirrahmanirrahim”. Dan acara selanjutnya pun di mulai. Dahulu para pembawa acara yang sering penulis dengar, mereka tidak meminta hadirin, audien untuk mengucapkan basmallah, tetapi langsung kepada mengucapkan “Bismillahirrahmanirrahim”
Ada hal yang
menggelitik penulis atas dua kalimat ajakan tersebut. Pertama pada kalimat Basmallah
pembawa acara secara lugas meminta hadirin untuk mengucapkan kalimat
Bismillahirrahmanirrahim. Dan hadirin
pun mengucapkan ucapan “Bismillahirrahmanirrahim”. Pada fase ini hadirin dapat
dibenarkan karena pembawa acaranya meminta untuk mengucapkan kalimat
“Bismillahirrahmanirrahim” setelah itu selesai. Akan berbeda halnya pada
kalimat Kedua yaitu kalimat “Bismillahirrahmanirrahim” itu sendiri. Bila
pembawa acaranya meminta hadirin atau audien untuk mengucpkan kalimat
“Bismillahirrahmanirrahim” supaya acara berlangsung dengan baik dan selamat.
Lantas hadirin mau jawab dengan ucapan apa ? disinilah yang menggelitik penulis
untuk sumbang saran bagi kita semua. Bila setuju diambil yang tidak setuju
tidak apa-apa.
Kalimat
“Bismillahirrahmanirrahim” yang aslinya dalam bahasa arab yang kalau di
Indoensiakan terurai menjali kalimat - kalimat :
1. Bismi, artinya dengan menyebut (nama) Allah, (Nama Tuhan yang maha suci dan maha tinggi)
2. Rahman, Nama Sifat Allah yang Maha
Pengasih dan
3. Rahim, Nama Sifat Allah yang Maha
Penyayang.
Dan bila
disatukan menjadi kalimat “ Dengan Menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan
Maha Penyayang “. Disini jelas bila pembawa acara meminta hadirin atau uadien
untuk mengucapkan dengan ucapan, “ mari kita mengucapkan “Bismillahirrahmanirrahim”
agar acara ini dapat berlangsung dengan baik dan sesuai rencana.” Ini artinya
pembawa acara meminta hadirin untuk menyebut Nama Allah. Mestinya hadirin
mengucapkan yaa Allah, yaa rahman yaa rahim.
Jadi dengan
uraian singkat diatas makna yang terkandung dalam kalimat “Bismillah” jelas dan
terang adalah ajakan untuk menyebut (nama) ALLAH Swt. Bila pembawa acara mengajak untuk mengucapkan
“Bismillah” maka seharusnya kita menjawab dengan jawaban “ Allah”. Sama juga
bila pembawa acara mengucapkan “ Takbir“. Apakah kita lantas mengucapkan”
Takbir “ Pula ?. Tentu tidak demikian. Kita membalas ucapan itu dengan
mengucapkan “ Allahu Akbar. Atau pembawa acara mengucapkan “ Sholawat dan salam
kita persembahkan kepada junjungan kita dst..”. Kita tentu langsung mengucapkan
“ Allahumma sholi a’la muhammad dst”.
Ucapan “ Allah “ yang
diucapkan baik secara lahir maupun bathin atau baik dizhohirkan ataupun di
“sir” kan. Karena dengan menyebut (Nama) Allah secara terus menerus bil khusus
pada lafaz “Sir”, maka insyah Allah kita berada pada kondisi “Wahuwa Ma'akum Ayna Maa Kuntum" yang artinya “ …. dan DIA bersama kamu
di mana saja kamu berada ….” QS: Hadid Ayat 4. Selain
itu dengan mengucap Lafaz Allah yang di “sir” kan secara terus menerus maka kita
telah melaksanakan apa yang disebut dalam Al Qur’an dengan ucapan zikrullah
(Zikir) dengan menyebut (nama) Allah. Sehingga dengan demikian apa yang
diperintahkan Al Qur’an dalam Surat Anisah 103 “ Maka apabila kamu telah menyelesaikan salat (mu),
ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. “
Pada Kalimat “ Ingatlah “ ini kalau memang kita memang
benar-benar ingat, pasti akan tersebut setidaknya didalam hati (Sir). Sebab
sudah menjadi qodrat manusia, yang apa bila teringat akan sesuatu, maka akan
terlintas /tersebut / terucap di dalam hati kita. “ Ingatlah Allah“ maka yang
terucap dalam hati adalah “ Allah “. Dan bila terucap “ Allah, Allah, Allah, Allah,
Allah, ….” terus menerus di waktu berdiri, “ Allah, Allah, Allah, Allah, Allah,
….” di waktu duduk dan, “ Allah, Allah, Allah, Allah, Allah, ….” di waktu
berbaring, maka itulah yang dinamakan Zikrullah atau zikir dengan menyebut
(nama) Allah yang perintahkan oleh Al
Qur’an dalam Surat Anisah 103.
Kembali kepada
pokok pembahasan diatas. Ajakan Basmallah oleh pembawa acara sepertinya kurang
pas bila kita ingin mendekatkan diri kepada Allah Swt. Karena kalimat perintah atau ajakan “ basmallah”
hanya sebatas mengajak untuk mengucapkan kalimat “Bismillah”. Sementara kalimat
ajakan / perintah Bismillah itu sendiri mengandung ajakan untuk menyebut nama
Allah. Semuanya ini penulis kembalikan kepada pembaca semua untuk memilih yang
terbaik agar kita menjadi orang yang bertaqwa. Aamiin….Wallahualam bisawab.
2 komentar:
👍🏻👍🏻
Thanks for sharing infonya..
Post a Comment