MUSI TRIBOATTON KABUPATEN EMPAT LAWANG 2017

ETAFE  I INTERNATIONAL MUSI TRIBOATTON 500 KM Ke 6

DI KABUPATEN EMPAT LAWANG

Obrolan Kito,

Musi Triboatton 500 Km adalah event tahunan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan yang salah satu tujuannya adalah mempromosikan dan mengembangkan daya pikat wisata khususnya wisata air di Sumatera Selatan dan
kabupaten Empat Lawang khususnya. Event Musi triboatton tahun ini diikuti  10 Tim dari dalam negari dan 9 Tim dari Luar Negeri 
diantaranya, Tim dari Cina, Canada, Brazil, Singapura, Kuala lumpur Malaysia, malaka, Brunai Darusalam dan Filipina dan Francis. Lokasi Start Etape 1 International Musi Triboatton ke 6 tahun 2017 adalah Pantai Wisata Desa Terusan Lama dan Finish di Pulo Emass Kelurahan Pasar Kecamatan Tebing Tinggi dengan jarak tempuh 12 Km. Dalam acara pelepasan Start Etafe I tersebut di hadiri oleh Bupat Empat Lawang, Bapak H. Syahril Hanafiah, Anggota DPR RI Komisi X ibu Ir. Sri Muliana, Ibu Deputi Pemasaran Pariwisata Kementrian Pariwisata RI, Gubernur Sumsel yang diwakili oleh Asisten I Pemprop Sumsel Bapak, DR. Ahmad Najib, Kepala Dinas pariwisata Propinsi Sumatera Selatan Ibu Iren, Anggota DPRD Sumsel, Ir. Holda, Anggota DPRD Kab. Empat Lawang Bp. Herman Rosul, dan Kapolres Empat Lawang serta para kepala OPD Kab. Empat Lawang. Dalam sambutannya pada acara pelepasan Start Etafe I Musi triboatton pada hari Rabu Tanggal 8 November 2017 pukul 10.30 wib, Bupati Empat Lawang, Bapak H. Syahril Hanafiah, mengatakan bahwa, “ Selamat Datang para Peserta International Musi triboatton di Kabupaten Empat Lawang yang disebut juga dengan semboyan bumi saling kruani, sangi kerawati. Bumi Empat Lawang ini selain menjadi salah satu kabupaten yang dilewati sungai terpanjang di Indonesia, yaitu sungai musi, juga mempunyai banyak sekali potensi pariwisata yang dapat dikembangkan diantaranya adalah Air Terjun. Karena  bumi Empat Lawang juga dikenal dengan bumi Seribu Air Terjun,artinya, di kabupaten Empat Lawang ini banyak sekali Air terjun yang perlu dikembangkan. Untuk itu, dukungan dari Kementerian Pariwisata RI, DPR RI dan Pemprop Sumatera Selatan sangat kami harapkan untuk pengembangan Pariwisata di Kabupaten empat Lawang ini “ Ujar Bupati Empat Lawang. Selain itu beliau juga menepis anggapan bahwa bumi Empat Lawang ini adalah bumi yang rawan kejahatan, rawan penodongan dan pembegalan sehingga tidak aman. “ Saya tegaskan bahwa, Bumi Empat Lawang ini Aman. Kalau masalah penodongan dan perampokan, hal tersebut tidak hanya terjadi di kabupaten Empat Lawang saja. Namun di tempat lain juga terjadi. Hanya saja, di Empat Lawang, hal tersebut dibesar-besarkan sehingga tercipta imej bahwa Empat Lawang tidak aman, Padahal, kenyataannya tidak demikian. “ ujar H. Syahril Hanafiah Bupati Empat Lawang menepis imej buruk  tersbut, dan beliau meminta semuah pihak agar hal tersebut tidak perlu di blow up sehingga akan menciptakan rasa tidak aman di Kabupaten empat Lawang ini yang akibatnya akan merugikan kita sendiri.

International Musi Triboatton ke 6 tahun 2017 kali ini juga di meriahkan dengan kegiatan lomba Serapungan Cepat tradisional, Lomba melukis dan mewarnai untuk anak-anak, Pameran Makanan Daerah Khas Kabupaten Empat Lawang dan perekaman KTP elektronik bagi masyarakat yang belum melakukan perekaman.

Sementara itu, ada beberapa tokoh masyarakat yang tidak mau disebutkan namanya, menyayangkan pelaksanaan Grand Opening International Musi Triboatton ke 6 tahun 2017 di laksanakan di Kota Lubuk Linggau, padahal Kota Lubuk Linggau tidak dilalui sungai musi. “ Saya sangat menyayangkan, mengapa Grand Opening International Musi Triboatton ke 6 tahun 2017  kali ini dilaksanakan di Kota Lubuk Linggau. Padahal kota Lubuk linggau tidak dilalui Sungai musi, kita berharap agar Musi Triboatton tahun dapan Pembukaannya di laksanakan di Empat Lawang ini. Masalah pasilitas penginapan dll, bisa kita laksanakan dengan pola home stay atau dengan pola berkemah di ataran Pulau Pantai Wisata Desa Terusan Baru ini, dengan demikian maka akan mendekatkan peserta manca Negara dan peserta dalam negeri pada masyarakat setempat. Selain olah raga, mereka dapat mengenal adat istiadat daerah kita. Dan selain itu juga, tentu masyarakat setempat akan mendapatkan manfaat secara ekonomi dengan kegiatan tersebut.”  Ujar tokoh masyarakat yang tidak mau disebutkan namanya.